info GERAKAN MAHASISWA Teknik Informatika
SEKILAS
READING FOR FUN
Reading For Fun
Merupakan sebuah grup / kelompok dimana di dalam nya terdiri dari beberapa
orang yang mempunyai tujuan untuk membantu menuntaskan buta aksara dan membantu
menyumbangkan buku yang layak baca kepada orang – orang yang membutuhkan.
Disadari atau tidak
fenomena yang terjadi saat ini sangat mem prihatinkan banyak sekali penduduk di
Jawa Timur yang belum mendapatkan pendidikan yang layak banyak pula penduduk di
Jawa Timur yang mengalami buta aksara
Membaca buku merupakan
hal yang sangat mudah dilakukan dengan membaca buku kita akan mendapatkan ilmu
kita juga akan mendapatkan pengetahuan serta kita juga akan mendapatkan
berbagai macam informasi.
Di
sisi lain generasi pemuda sangat membantu sekali untuk menuntaskan masalah ini
dengan di adakan nya gerakan “Reading for Fun” ini diharapkan dapat membantu
warga-warga yang mengalami penderitaan tersebut.
So marilah kita tuntaskan masalah
pendidikan di Indonesia melalui gerakan “Reading For Fun”
RICE FOR LIFE
Rice
for life di latar belakangi dengan
Anak yatim
adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia baligh. Batas seorang
anak disebut yatim adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa,
berdasarkan sebuah hadits yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah
menerima surat dari Najdah bin Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah
satunya tentang batasan seorang disebut yatim, Ibnu Abbas menjawab:
وكتبت تسألنى عن اليتيم متى ينقطع عنه اسم
اليتم ، وإنه لا ينقطع عنه اسم اليتم حتى يبلغ ويؤنس منه رشد( رواه مسلم )
Dan kamu bertanya
kepada saya tentang anak yatim, kapan terputus predikat yatim itu, sesungguhnya
predikat itu putus bila ia sudah baligh dan menjadi dewasa
Sedangkan kata piatu
bukan berasal dari bahasa arab, kata ini dalam bahasa Indonesia dinisbatkan
kepada anak yang ditinggal mati oleh Ibunya, dan anak yatim-piatu : anak yang
ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.
Didalam ajaran
Islam, mereka semua mendapat perhatian khusus melebihi anak-anak yang wajar
yang masih memiliki kedua orang tua. Islam memerintahkan kaum muslimin untuk
senantiasa memperhatikan nasib mereka, berbuat baik kepada mereka, mengurus dan
mengasuh mereka sampai dewasa. Islam juga memberi nilai yang sangat
istimewa bagi orang-orang yang benar-benar menjalankan perintah ini.
Secara
psykologis, orang dewasa sekalipun apabila ditinggal ayah atau ibu kandungnya
pastilah merasa tergoncang jiwanya, dia akan sedih karena kehilangan salah
se-orang yang sangat dekat dalam hidupnya. Orang yang selama ini menyayanginya,
memperhatikannya, menghibur dan menasehatinya. Itu orang yang dewasa, coba kita
bayangkan kalau itu menimpa anak-anak yang masih kecil, anak yang belum baligh,
belum banyak mengerti tentang hidup dan kehidupan, bahkan belum mengerti baik
dan buruk suatu perbuatan, tapi ditinggal pergi oleh Bapak atau Ibunya untuk
selama-lamanya.
Kaum Du’afa :
Adalah sebuah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang TERTINDAS. Asal muasal Kaum Du’afa : adalah mereka yang tak bisa hijrah karena
terhalang kafir mekkah (tertindas).
Dari segi Ekonomi : adalah mereka yang fakir dan miskin (tertekan keadaan) bukan malas.
Dari segi Fisik : adalah mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas)
Dari segi Otak : adalah mereka yang stupid ( bukan karena malas )
Dari segi Sikap : adalah mereka yang terbelakang (bukan karena )
Dari segi Ekonomi : adalah mereka yang fakir dan miskin (tertekan keadaan) bukan malas.
Dari segi Fisik : adalah mereka yang kurang tenaga (bukan karena malas)
Dari segi Otak : adalah mereka yang stupid ( bukan karena malas )
Dari segi Sikap : adalah mereka yang terbelakang (bukan karena )
Kaum dhuafa’ (lemah) terlahir
dari kekerasan negara. Kaum dhuafa’ terdiri dari orang-orang yang terlantar,
fakir miskin, anak-anak yatim dan orang cacat. Kaum dhuafa’ ialah orang-orang
yang menderita hidupnya secara sistemik. Para dhuafa’ setiap hari berjuang
melawan kemiskinan. Kaum dhuafa’ korban dari kenaikan harga BBM, dan
barang-barang kebutuhan lainnya. Kaum dhuafa’ cerminan ketidakmampuan negara
dalam memelihara mereka. Para dhuafa’ secara sendirian harus berjuang melawan
sistem kapitalisme. Kaum dhuafa’ adalah orang-orang miskin yang ada di jalanan,
di pinggiran dan di sudut-sudut lingkungan kumuh. Mereka bekerja sebagai
pemulung, para pedagang asongan, pengemis jalanan, buruh bangunan dan abang
becak. Mereka ini kelompok masyarakat yang mudah terkena penyakit menural,
seperti demam berdarah, malaria, dan kusta, dan segudang kesengsaraan. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Kaum dhuafa’ (lemah) merupakan korban kekerasan negara. Kaum dhuafa’
terdiri dari orang-orang yang terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim dan
orang cacat. Kaum dhuafa’ ialah
orang-orang yang menderita hidupnya secara sistemik. Para dhuafa’ setiap hari
berjuang melawan kemiskinan. Kaum dhuafa’ korban dari kenaikan harga BBM, dan
barang-barang kebutuhan lainnya. Mereka harus menanggung beban hutang negara
dengan membeli mahalnya minyak tanah dan sembako. Kaum dhuafa’ cerminan
ketidakmampuan negara dalam memelihara mereka. Para duafa’ sendirian berjuang
melawan sistem kapitalisme. Kaum dhuafa’ adalah orang-orang miskin yang ada di
jalanan, di pinggiran dan di sudut-sudut lingkungan kumuh. Mereka bekerja
sebagai pemulung, para pedagang asongan, pengemis jalanan, buruh bangunan dan abang
becak. Penderitaan dan penindasan yang dialaminya menyebabkan kaum dhuafa’
sangat rentan dengan penyakit menular dan ancaman bunuh diri. Contoh, mereka
yang terkena penyakit menural seperti demam berdarah, malaria, kusta adalah
mereka yang miskin dan dari lingkungan kumuh. Demikian juga orang-orang yang
terinfeksi penyakit menular seksual HIV/AIDS banyak dari kalangan miskin dan
tidak mengerti arti menjaga kesehatan tubuh.
"Saya dan orang yang memelihara anak
yatim itu dalam syurga seperti ini." Beliau mengisyaratkan dengan jari
telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan antara keduanya itu."
(HR.Riwayat Bukhari)
Berdasarkan hadis HR. Bukhari tersebut.
Telah jelas bahwa kita diwajibkan untuk membantu anak , fakir miskin dan kaum
dhuafa. Karena merak adalah golongan orang-orang yang kurang mampu. Melihat
keadaan bangsa Indonesia yang semakin lama semakin tak menentu, semakin banyak
orang-orang kurang mampu yang tidak diperhatikan oleh pemerintah.
Oleh karena itulah kami tergerak untuk
melakukan sebuah gerakan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu. Gerakan
tersebut adalah “RICE for LIFE”(Beras untuk Kehidupan). Kenapa beras? Karena
beras merupakan Kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa beras, orang-orang
tersebut akan kelaparan. Oleh karena itu kita tergerak untuk membantu mereka
dengan mengumpulkan beras-beras dan menyalurkannya kepada mereka.
Go
green
Latar Belakang
dari go green ialah
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah
yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat
hewan, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang
paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita
dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di
dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan, terutama pepohonan atau
tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup
bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang
hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang
tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk jelas.
Disadari atau tidak fenomena pemanasan global tersebut sebagian besar
adalah akibat dari ulah aktivitas manusia di bumi yang kelewat tinggi sejalan
dengan trend gaya hidup manusia modern, dimana setiap hari kita saksikan jutaan
industri dan kendaran bermotor memuntahkan gas-gas polutan ke atmosfer
khususnya CO2. Kondisi atmosfer kita saat ini ibaratnya seperti
keranjang sampah raksasa, yang berfungsi sebagai wadah dari bermacam-macam gas
yang dimuntahkan dari bumi. Kondisi ini semakin diperparah dengan semakin
tingginya laju pemusnahan vegetasi/pohon oleh manusia yang ada di bumi, seperti
pembalakan hutan yang seakan tiada hentinya, yang tidak diimbangi dengan
upaya-upaya pemulihan dan pelestarian, sehingga diluar kemampuan alam untuk
menetralisir & mendaurulang kembali gas-gas tersebut.
Telah kita ketahui bersama bahwa saat ini permasalahan hidup semakin
meningkat. Dari masalah sampah hingga perubahan iklim, baik yang disebabkan
oleh individu
hingga industri skala besar. Semua permasalahan tersebut terjadi di
seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia khususnya di Ibukota Jakarta.
Di sisi lain, generasi muda merupakan generasi pelaksana masa depan,
generasi yang akan melakukan kepemimpinan dan proses-proses kehidupan baik
dalam rumah tangga hingga berbangsa dan bernegara sehingga ketika generasi muda
kurang memahami ataupun kurang menyadari pentingnya upaya pelestarian dan
peningkatan kualitas lingkungan hidup maka masa depan lingkungan hidup akan
semakin memprihatinkan
TEMA
GO GREEN FOR THE FUTURE
unites human
nature to awaken
solidarity with nature
“unites human nature ” adalah sebuah kata yang bermakna
menyatukan alam dengan manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia banyak yang
menghiraukan akan global warming. Untuk itu sangatlah tepat jika
kata yang menyatukan kembali menjadi tema dalam kegiatan itu.
“awaken solidarity with nature”
bermakna bahwa dengan kita membangkitkan
rasa solidaritas dengan alam maka manusia akan ingat dan akan terus
merawat bumi ini
Jadi, marilah bersama-sama peduli
terhadap linngkungan sekitar kita dan janganlah malas semangat dalam membersihkan
lingkungan alam sekitar kita atau di semua lingkungan alam semesta ini
VISI
- Meningkatkan solidaritas kita terhadap manusia dengan alam
MISI
- Menciptakan kehidupan yang seimbang dan bijaksana antara manusia dengan alam
- Saling mengingatkan dan mengajak semua orang untuk pentingnya go green dalam global warming
- Menumbuhkan rasa peduli manusia dengan alam
- Mencegah terjadinya global warming
DASAR
Adapun dasar pemikiran dari gerakan
penghijauan ini antara lain :
1.
Pengamatan
kuantitatif bahwa tingkat kegersangan di surabaya sangatlah lumayan gersang
2.
Artikel
dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_Global yang menyatakan bahwa efek pemanasan global semakin parah
3.
Untuk
mengingatkan manusia untuk bahaya nya
global warming
4.
Untuk
membangkitkan solidaritas manusia dengan alam
SPIRIT
1.
Putus
asa adalah tindakan para orang kalah.
2.
Jika
kita yakin akan sesuatu dan berusaha mewujudkannya maka kemungkinan gagal
adalah 0.
3.
Sebuah
hasil yang menguras keringat bukan hanya untuk kita namun juga untuk generasi
penerus kita.
4.
Jika
kita ingin menjadi seorang sukses , wariskan mata air indonesia pada penerus
generasi kita bukan air mata kita.
Keempat kalimat diatas adalah merupakan
penyemangat kami dalam mewujudkan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan
kampanya go green for the future ini.
TUJUAN
1. Menciptakan
suasana yang indah, rindang, dan sejuk untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar yang tak lain adalah kegitan pengglembengan calon penerus tongkat
estafet kehidupan ini.
2. Mengurangi
dampak pemanasan global yang berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia.
3. Mewujudkan
rasa kebersamaan dan solidaritas serta mempererat tali silaturahmi dan juga
persaudaraan
4. Menciptakan
kesadaran kepada semua orang bahwa akibat-akibat besar berasal dari sebab-sebab
kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar